Pemberdayaan Keluarga Dhuafa
MATA KULIAH ALAM PIKIRAN MUHAMMADIYAH
MATA KULIAH ALAM PIKIRAN MUHAMMADIYAH
Suatu saat KH Ahmad Dahlan meminjam uang kepada para sahabatnya beberapa ratus gulden. Semula sahabatya menduga bahwa pinjaman uang itu digunakan untuk kepentingan pribadi. Di belakang hari para sahabatnya baru mengerti jika penjaman KH. Ahmad Dahlan digunakan untuk biaya membangun gedung sekolah di atas tanahnya yang diwakafkan. Melihat itu, sebagian sahabatnya lalu menginfakkan uang yang dipinjam KH Ahmad Dahlan dan sebagai sahabat yang lain menambahkan dana infak yang baru. Saat ini penghimpunan dana untuk kegiatan sosial dinamakan sebagai fund-raising, sementara budaya berderma sering disebut sebagai filantropi.
Dosen Pengampu Mata Kuliah Alam Pikiran Muhammadiyah (selanjutnya disebut Dosen) melakukan pembentukan tim dakwah lapangan pemberdayaan keluarga dhuafa (1 hari)
Masing-masing anggota tim, mencari keluarga duafa, yang sesuai dengan kriteria, direkam video (2 minggu)
Tim mahasiswa dakwah lapangan pemberdayaan keluarga dhuafa (selanjutnya disebut tim mahasiswa) menentukan keluarga dhuafa, direkam video atas profil keluarga dhuafa (1 minggu).
Tim mahasiswa membuat proposal pemberdayaan keluarga dhuafa (1 minggu)
Di hadapan Dosen Pembimbing dan mahasiswa lainnya, Tim mahasiswa mempresentasi proposal pemberdayaan keluarga dhuafa, Dosen memberikan masukan-masukan atas proposal, rekam video (1 minggu)
Tim mahasiswa melakukan (1 minggu):
Mempdfkan file presentasi
Perbaikan proposal
Dosen melakukan pengesahan proposal (1 hari)
Tim mahasiswa membuat, rekam video (3 hari):
daftar donatur,
surat permohonan donasi,
penggandaan proposal
Tim mahasiswa melakukan kegiatan fundraising kepada donatur-donatur, di rekam video (1 bulan)
Tim mahasiswa melakukan rekam video (1 minggu):
Rapat/ pertemuan tim atas perkembangan kegiatan fundraising,
mulai membuat laporan kegiatan fundraising.
Tim mahasiswa melakukan (rekam video) penyaluran donasi kepada keluarga dhuafa (1 hari).
Tim mahasiswa melakukan, rekam video (3 hari):
Membuat laporan kegiatan pemberdayaan keluarga dhuafa,
membuat slide presentasi atas laporan akhir kegiatan
Dihadapan Dosen Pembimbing, tim mahasiswa melakukan, direkam video (1 hari):
Presentasi kegiatan pemberdayaan duafa,
Dosen pembimbing memberikan masukan-masukan atas laporan akhir kegiatan pemberdayaan keluarga dhuafa
Mempdfkan file presentasi
Perbaikan laporan akhir kegiatan pemberdayaan keluarga dhuafa (2 hari)
Dosen memberikan tanda tangan pengesahan laporan akhir kegiatan pemberdayaan keluarga dhuafa (1 hari)
Tim mahasiswa membuat (3 hari) :
surat ucapan terima kasih kepada para donatur berikut laporan kegiatan
menjilid laporan kegiatan hardcopy
mempdfkan file laporan kegiatan kemudian diupload ke cloud (misal gdrive)
menyempurnakan video kemudian diupload ke youtube
mempdfkan file ppt presentasi kemudian diupload ke cloud (misal gdrive)
Tim mahasiswa menyerahkan laporan kegiatan yang sudah terjilid kepada dosen (1 hari)
Tim mahasiswa melakukan kunjungan ke keluarga dhuafa (rekam video) guna (1 hari):
Melihat progres pemberdayaan sesuai rencana
Pamitan
Membuat video testimoni keluarga dhuafa penerima pemberdayaan
Tim mahasiswa membuat (2 hari):
Mengirim ucapan terima kasih kepada donatur, rekam video.
Menyempurnakan video pemberdayaan keluarga dhuafa, kemudian di unggah ke youtube, Saintekmu melalui LP3AIK akan turut mengupload di channel youtube Saintekmu
Upload ke Gform yang disediakan Dosen
LP3AIK dan Dosen melalui Gform yang telah disediakan merima berupa (1 hari):
File pdf presentasi keluarga duafa
File pdf proposal keluarga duafa
File pdf presentasi laporan pemberdayaan
File pdf laporan pemberdayaan
Link youtube
I. Latar belakang
Proposal pemberdayaan ekonomi keluraga dhuafa ini merupakan bagian dalam proposal tugas dari mahasiswa yang mengambil mata kuliah Kemuhammadiyahan yang disusun secara kelompok, tujuan dakwah lapangan pemberdayaan ekonomi keluarga dhuafa adalah mensyiarkan kampus dan dakwah muhammadiyah melalui progam pemberdayaan masyarakat. Setiap kelompok membuat program pemberdayaan sesuai dengan kebutuhan masing-masing sebagai sasaran dakwah. Setiap kelompok membuat proposal pemberdayaan ekonomi keluarga dhuafa dan melakukan fundraising sehingga terhimpun dana untuk melakukan program pemberdayaan tersebut.
Proposal pemberdayaan ekonomi keluarga dhuafa terdiri dari tiga bagian yang diantaranya bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir. Proposal pemberdayaan ekonomi keluraga dhuafa ditulis dengan menggunakan font 12 time New Roman, dengan menggunakan kertas HVS A4 80 gram, dengan spasi 1,5 dan margin kiri 3cm kanan, atas dan bawah 2 cm.
Berikut ini merupakan bagian dalam proposal pemberdayaan ekonomi keluarga dhuafa sebagai berikut :
1. Bagian Awal
Bagian awal merupakan kesan pertama dari proposal sehingga harus kelihatan menarik dan memberikan kesan positif bagi para donatur program tersebut. Bagian ini berisi tentang; sampul depan (cover), halaman judul, lembar pengesahan, kata penangantar, daftar isi, daftar tabel. Daftar gambar dan lampiran.
1.1. Sampul depan
Sampul depan memuat tentang judul proposal, lambang Saintekmu, nama mahasiswa, nomor induk mahasiswa, nama dosen, fakultas dan program studi, kelompok penyusun proposal, nama universitas serta tahun pembuatan proposal.
Judul proposal dengan kriteria jelas, singkat, padat dan ringkas yang dapat menggambarkan program pemberdayaan dan tidak menimbulkan tafsiran yang ganda. Di atas judul proposal tertulis PROPOSAL DAKWAH LAPANGAN PEMBERDAYAAN KELUARGA DHUAFA
Lambang universitas dengan ukuran maksimal 6 cm;
Nama mahasiswa dituliskan dengan lengkap dengan disampingnya menuliskan nomor induk mahasiswa
Nama fakultas dengan runtutan yang pertama program studi, kedua fakultas dan yang terakhir universitas/perguruan tinggi;
Setelah penulisan perguruan tinggi yang terakhir penulisan tahun dalam pembuatan proposal;
Kesemua tulisan di halaman depan ditulis dengan huruf capital dengan front 14 dengan menggunakan huruf tebal;
Cover menggunakan kertas buffalo dengan ukuran kertas sama dengan A4
1.2. Halaman Judul
Halaman judul sama dengan cover, namun yang membedakan menggunakan kertas hvs putih A4 dengan berat 80 gram.
1.3. Lembar pengesahan
Lembar pengesahan memuat tulisan LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL, judul proposal, nama penyusun proposal, nomor induk mahasiswa, diketahui oleh dosen pembimbing dan disyahkan oleh ketua program studi.
1.4. Kata pengantar
Kata pengantar memuat uraian secara singkat maksud dari proposal, serta ucapan terima kasih pada pihak yang telah berjasa dalam penyusun proposal, tanggal, bulan dan tahun, serta pada baris kedua memuat hormat kami dan yang terakhir menuliskan kelompoknya
1.5. Daftar isi
Daftar isi memberikan informasi secara menyeluruh mengenai isi proposal mulai dari halaman depan sampai dengan lampiran. Daftar isi disertai dengan nomor halaman agar memudahkan untuk mencarinya.
1.6. Daftar tabel
Daftar tabel memberikan informasi tentang urutan tabel yang ada dalam proposal. Urutan tabel dibuat dengan angka dengan urutan masing-masing bab. Setelah nomor tabel ditulis, judul tabel dan disertai pada halaman berapa dalam proposal.
1.7. Daftar gambar
Daftar gambar/bagan memberikan informasi tentang urutan gambar/ bagan yang ada dalam proposal. Urutan gambar/ bagan dibuat dengan angka dengan urutan masing-masing bab. Setelah nomor gambar/ bagan ditulis judul gambar/ bagan dan disertai pada halaman berapa dalam proposal.
1.8. Lampiran
Lampiran berisi tentang informasi lampiran yang diperlukan dalam proposal yang dianggap penting. Lampiran dituliskan berdasarkan nomor urut yang ditulis dalam lampiran, dalam daftar lampiran tidak disertai nomor halaman, namun hanya judul lampiran.
2. Bagian Utama
Bagian utama dari proposal ini berisi tentang; latar belakang, profil keluarga dhuafa, tujuan dakwah lapangan, manfaat dalam melakukan dakwah lapangan, rencana program dan kegiatan pemberdayaan, sistematika laporan dakwah lapangan.
Berikut ini merupakan rincian dari bagian utama dalam proposal dakwah lapangan.
2.1. Latar belakang
Latar belakang masalah memuat uraian secara jelas alasan dan dasar pemikiran kelompok penyusun melakukan kegiatan ini. Dasar pemikiran ini bisa dijelaskan dengan menggunakan beberapa pendekatan :
Pendekatan teologi, bhawa ikhtiar pemberdayaan ini adalah perintah agama;
Pendekatan kemanuiaan, bahwa kegiatan pemberdayaan ini adalah salah satu cara untuk menunjukkan bahwa antar sesama manusia harus saling peduli dan membantu;
Pendekatan sosiologis, bahwa permasalahan kemiskinan merupakan salah satu diantara beberapa masalah yang sangat akut dan bersifat darurat. Oleh karena itu harus menjadi concern semua warga negara. Jika tidak, persoalan ini akan menjadi akar masalah problematika sosial lainnya.
Pendekatan spesifik dari masalah yang ada dalam keluarga yang akan diberdayakan.
Bagian ini harus sangat kuat, disertai dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadist, serta data-data empris tentang kemiskinan dan spesifik tentang keluarga yang akan diberdayakan.
2.2. Profil keluarga dhuafa
Profil keluarga menguraikan dengan jelas profil keluarga dhuafa seperti :
Nama seluruh anggota keluarga
Usia
Alamat
Pekerjaan dan pendapatan
Pendidikan anggota keluarga
Kondisi tempat tinggal
Catatan penting dan menarik
2.3. Permasalahan keluarga dhuafa
Masalah adalah penjelasan tentang kesenjangan antara kondisi ideal sebuah keluarga dengan kenyataan yang dialami oleh keluarga dhuafa yang akan diberdayakan. Setiap keluarga dhuafa, pasti memiliki sejuta permaslahan. Maka menjadi tugas kelompok untuk melakukan 2 (dua) langkah kegiatan. Yakni,
pertama, mengidentifikasi masalah yang dialami oleh kelurga tersebut, misalnya, permasalahan ekonomi, (pendapatan kecil, tanggungan banyak, pengangguran, anak usia sekolah turut melakukan kegiatan ekonomi), permasalahan sumber daya manusia (keterampilan, pendidikan anak, kondisi kesehatan, usia renta) dan kondisi tempat tinggal (bedeng, rumah sewa, rumah bocor, tidak ada toilet, tempat tidur tidak layak, rumah berlantai tanah)
langkah kedua, membatasi permasalahan keluarga yang akan diberdayakan. Tidak mungkin semua permasalahan keluarga dhuafa bisa diselesaikan melalui kegiatan dakwah lapangan ini.
Dengan beberapa keterbatasan yang dimiliki, terutama, durasi waktu yang terbatas, maka kelompok harus memutuskan 1 (satu) saja di antara puluhan masalah yang dialami oleh keluarga dhuafa tersebut, dalam pembatasan masalah ini, kelompok memutuskan dengan mempertimbangkan :
Masalah yang sifatnya paling urgen, bahkan mungkin terkategori darurat harus didahulukan;
Masalah yang akan memberi efek domino bagi penyelesaian masalah-masalah lainnya;
Masalah yang paling mungkin diselesaikan dalam jangkauan kemampuan kelompok mahasiswa.
2.4. Tujuan dan target pemberdayaan keluarga dhuafa
Tujuan pemberdayaan keluarga dhuafa merupakan arah yang ingin dicapai dalam kegiatan pemberdayaan keluarga dhuafa, biasanya dirumuskan dalam narasi yang bersifat umum dan kualitatif. Sedangkan target merupakan sasaran akhir yang ingin dicapai dari tujuan pemberdayaan keluarga dhuafa. Target biasanya dirumskan dalam kalimat yang lebuh terukur dan kuantitatif.
2.5. Manfaat pemberdayaan ekonomi keluarga dhuafa
Manfaat pemberdayaan ekonomi kelurga dhuafa merupakan manfaat yang diperoleh setelah melakukan pemberdayaan ekonomi keluarga dhuafa bagi :
Individu ataupun kelompok setelah melakukan program pemberdayaan
Manfaat bagi subjek penerima program penerima program pemberdayaan ekonomi keluarga dhuafa yaitu keluarga dhuafa;
Manfaat bagi fakultas dan program studi.
2.6. Pendekatan pemberdayaan keluarga dhuafa
Berdasarkan kondisi objektif keluarga dhuafa yang akan diberdayakan, kelompok harus memutuskan untuk melakukan kegiatan pemberdayaan dengan pendekatan yang paling pas bisa dipilih oleh kelompok :
Pemberdayaan ekonomi, yaitu melakukan pemberdayaan terhadap kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh keluarga tersebut, sehingga diharapkan terjadi peningkatan pendapatan dan kualitas kehidupan keluarga. Pendekatan ini, bisa dilakukan jika keluarga tersebut memiliki usaha ekonomi atau berpotensi mengelola kegiatan ekonomi produktif secara mandiri;
Pemberdayaan SDM, yaitu melakukan pemberdayaan terhadap kemampuan keterampilan dan pendidikan anggaran keluarga. Pendekatan ini juga hanya bisa dilakukan jika keluarga tersebut memiliki usaha ekonomi atau atau bekerja dengan pihak lain, tetapi memiliki keterampilan yang yang sangat terbatas, maka kegiatan pemberdayaan bisa dilakukan dengan membiyayai peningkatan keterampilan yang bersangkutan melalui kursus-kursus dan pengadaan moda produksinya. Atau juga bisa, keluarga ini memiliki usaha ekonomi, tetapi terbebani oleh pendidikan anak-anak yang jumlah banyak dan besar. Kelompok juga bisa memutuskan untuk memberikan pemberdayaan SDM terhadap pendidikan anaknya, sehingga keluarga tersebut bisa teringankan beban hidupnya;
Pendekatan karitas, yaitu memberikan bantuan sandang, pangan dan papan terhadap keluarga dhuafa yang tidak lagi mampu berusaha secara ekonomi, mungkin karena usia atau kesehatan. Kelompok bisa merencanakan memberikan bantuan sandang, pangan atau papan untuk memastikan keluarga ini memenuhi kebutuhan primernya. Akan sangat bermanfaat jika kelompok bisa membantu keluarga dengan membuka akses lembaga sosial atau pemerintah untuk melakukan program bantuan yang berkesinambungan.
Ketiga pendekatan itu bisa dipilih salah satunya, namun kelompok juga bisa
menggabungkan dua atau ketiga-tiganya.
2.7. Rencana program pemberdayaan keluarga dhuafa
Perencanaan program dilakukan setelah melakukan kajian yang mendalam tentang sasaran program pemberdayaan sehingga tepat sasaran. Rencana program merupakan rangkaian kegiatan yang terukur, terjadwal, lokasinya jelas, dan ada penanggungjawab setiap kegiatan. Menyusun program kerja dan kegiatan ini sangat penting, agar memudahkan kendali kerja kelompok, memudahkan koordinasi, monitoring dan evaluasi serta pembagian tugas yang jelas.
2.8. Menyusun angaran pemberdayaan keluarga
Nomor
Uraian
Volume
Satuan
Harga Satuan
Jumlah (Rp)
3. Bagian akhir
Bagian akhir merupakan yang terakhir dari penyusunan proposal dakwah lapangan yang terdiri dari rencana melakukan dakwah lapangan, daftar pustaka dan lampiran.
3.1. Rencana dakwah lapangan
Rencana dakwah lapangan merupakan matrik yang menggambarkan program dakwah lapangan dan target yang diperoleh dalam melakukannya.
No
Kegiata
Waktu
Tempat
Penanggung jawab
3.2. Daftar pustaka
Daftar pustaka merupakan referensi yang digunakan dalam menyusun proposal dakwah lapangan baik secara pustaka maupun wawancara dengan pakar.
3.3. Lampiran
Lampiran berisi dokumen-dokumen yang diperlukan dalam menyusun proposal dakwah lapangan sehingga menjadi jelas saran program pemberdayaan ekonomi keluarga dhuafa.
II. Program pemberdayaan keluarga dhuafa dan budget anggaran pemberdayaan
Kelompok dakwah lapangan harus menyusun anggaran, terutama untuk memastikan target penyaluaran yang akan diserahkan kepada keluarga dhuafa. Rencana anggaran ini berisi rencana pengeluaran dan rencana penerimaan anggaran. Untuk kegiatan dakwah lapangan, rencana pengeluaran terdiri dari
Barang dan jasa yang diserahkan kepada keluarga dhuafa, dengan nilai minimal 95% dari total penghimpunan dana;
Kebutuhan kesekretariatan kelompok dakwah lapangan, dengan nilai maksimal 5% dari total penghimpunan dana.
Sedangkan untuk rencana penerimaan, bisa terdiri dari :
Dunia usaha, dunia industri
Lembaga filantropi
Instansi pemerintah
Perorangan
Dengan menyebutkan rincian masing-masing, nama dan besar donasi yang diberikan.
Laporan penyaluran merupakan bagian dari laporan kelompok terhadap keseluruhan proses pemberdayaan Keluarga Duafa. Hal yang paling penting dalam laporan penyaluran ini adalah dokumentasi proses penyaluran serta data perubahan kondisi keluarga dhuafa setelah dilakukan kegiatan pemberdayaan ini.
Sistematika laporan pemberdayaan ekonomi dhuafa
Sistematika laporan dakwah lapangan pemberdayaan ekonomi keluarga dhuafa merupakan uraian secara terperinci dalam melaksanakan dakwah lapangan sehingga dapat dipahami oleh yang membaca laporan tersebut. Dalam penulisan laporan terdiri dari beberapa bab yang diantaranya.
Bab pertama menguraikan latar belakang dakwah lapangan pemberdayaan ekonomi keluarga dhuafa dengan jelas,
bab kedua, menjelaskan profile keluarga dhuafa secara detail sehingga tergambarkan potensi yang dimiliki.
Bagian ketiga berisi rencana program pemberdayaan dari observasi sampai bentuk program pemberdayaan yang dilaksanakan,
bagian empat menggambarkan pelaksanaan program pemberdayaan dari tahap awal sampai dengan akhir sehingga dapat membandingkan sebelum pemberdayaan dan setelah menjadi subjek pemberdayaan ekonomi keluarga dhuafa.dalam bab ini tergambar perbedaan kondisi keluarga dhuafa sebelum dengan sesudah dilakukan kegiatan pemberdayaan. Bagian ini disertakan dan diperkuat dengan gambar foto, video kelurga tersebut,
bagian kelima berisikan laporan keuangan sehingga mengetahui sirkulasi keuangan secara jelas dn transparan dengan mengetahui sumber dana yang di peroleh dengan cara fundraising modern,
bagian enam berisi tentang penutup dalam melakukan dakwah lapangan pemberdayaan ekonomi keluarga dhuafa yang terdiri dari kesimpulan, kritik, saran, dalam melakukan dakwah lapangan dan kesan dalam melakukan dakwah lapangan.
LAMPIRAN
Membuat proposal untuk pemberdayaan keluarga dhuafa
Judul
Latar Belakang Masalah
Permasalahan
Perumusan Masalah
Tujuan dan Kegunaan
Teknik Penemuan Keluarga Dhuafa
Teknik Pengumpulan Dana
Teknik Penyaluran Bantuan
Pembuatan Laporan
Judul Buku : Kemuhammadiyahan
Penerbit : Suara Muhammadiyah
Hadits diriwayatkan juga oleh Abu Dawud dan Ibnu Majah, bahwa seorang laki-laki dari kalangan Anshar mendatangi Rasulullah untuk meminta sesuatu kepadanya. Nabi bertanya kepadanya: “Apakah di rumahmu ada sesuatu?” Ia menjawab: “Ya, ada beberapa stel pakaian. Sebagian kami pakai (dan) sebagian lagi kami bentangkan sebagai alas, dan gelas tempat menuang air minum.” Nabi berkata: “Bawalah kemari kedua barang itu,” maka ia pun membawa keduanya. Rasulullah mengambil kedua barang itu seraya berseru: “Siapakah yang sudi membeli kedua barang ini?” Seorang lelaki berkata: “Aku berani membelinya satu dirham!” Nabi menawarkan lagi: “Siapa yang berani lebih dari itu!” Beliau ucapkan dua atau tiga kali. Seorang lelaki lain berseru: “Aku berani membelinya seharga dua dirham.”
Beliau pun menjual barang itu kepadanya dan memberikan dua dirham tadi kepada lelaki Anshar itu. Rasulullah berkata kepadanya: “Belilah makanan seharga satu dirham dengan uang itu, dan berikanlah kepada keluargamu. Dan sisanya belilah sebuah kapak dengan satu dirham, dan bawa kapak itu kepadaku!”
Ia pun melakukan perintah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian Rasulullah membelah kayu dengan kapak itu, kemudian berkata kepadanya: “Pergilah dan carilah kayu bakar, lalu juallah. Jangan kembali ke hadapanku kecuali setelah lima belas hari.”
Lelaki Anshar itu pun berangkat mencari kayu bakar lalu menjualnya. Kemudian ia datang lagi kepada Rasulullah dengan membawa sepuluh dirham. Sebagian hasilnya ia belikan baju dan sebagian lagi ia belikan makanan. Rasulullah bersabda kepadanya : “Usaha itu lebih baik bagimu daripada engkau datang dengan noda hitam di wajahmu pada hari Kiamat disebabkan meminta-minta. Meminta-minta hanya boleh bagi tiga macam orang. (Yaitu): orang yang sangat fakir, orang yang terkena denda yang sangat berat, atau orang yang dibebani diyat (tebusan) yang menyulitkan.” [Lihat Misykatul Mashabih, I/581]
Apa yang dilakukan Nabi SAW. dalam kisah tadi memberikan sejumlah pelajaran berharga, yakni:
Islam mendorong seorang muslim untuk struggle mencari nafkah. Pria anshor yang mendatangi Nabi saw. diperintahkan untuk menjual barang yang dia punya sebagai nafkah keluarga dan modal usaha yaitu membeli kapak.
Rasulullah saw. mengajak sesama muslim untuk saling menolong dengan cara menawarkan barang milik orang Anshor itu untuk dilelang.
Islam menjauhkan sifat meminta-minta dari seorang muslim. Pria Anshor tadi Nabi perintahkan untuk menjual barang miliknya menggambarkan bahwa bila kita masih bisa berikhtiar maka teruslah berusaha. Andai tak ada modal maka aset yang ada bisa dijadikan sebagai modal dengan cara menjualnya baik sebagai nafkah ataupun modal usaha. Itu lebih baik daripada mengemis. Dengan cara ini kemuliaan seorang muslim tetap terjaga sehingga orang lain akan tetap memberikan respek kepadanya.
Referensi :
https://almanhaj.or.id/2973-keseimbangan-dan-kemudahan-dalam-islam.html
https://tedisobandi.blogspot.com/2022/04/terjemahan-misykatul-mashabih-6-jilid.html
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Dosen/ Pegawai Saintekmu pada Lembaga Pengembangan, Pengkajian dan Penerapan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (LP3-AIK)